Belajar Daya Listrik: Pengertian, Rumus, Cara Hitung Rumus

Belajar Daya Listrik: Pengertian, Rumus, Cara Hitung Rumus

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak dapat terlepas dari yang namanya daya listrik. Mulai dari Televisi, Radio, Ponsel genggam, Laptop, Lampu, dan berbagai alat elektronik lainnya pasti bergantung pada adanya listrik. Tanpa listrik mereka tidak akan dapat berjalan atau tidak dapat digunakan. Namun pernahkah Anda berpikir tentang berapa banyak listrik yang Anda gunakan? Atau mungkin pernahkah Anda iseng untuk menghitungnya?

Pengertian Daya Listrik
Daya listrik adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam suatu senyawa atau rangkaian listrik. Sumber energy listrik akan menghasilkan tegangan listrik sedangkan beban-beban yang terhubung akan menyerap tegangan listrik tersebut dan itulah yang dinamakan daya pada listrik.

Hukum Ohm (Ω)
Hukum ohm menyatakan hubungan antara Arus listrik, tegangan listrik atau beda potensial Ohm pertama kali dicetuskan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm yang hidup mulai dari tahun 1789 sampai 1854. 

Pada tahun 1825 ia mempublikasikan hukum tersebut pada surat kabar (Paper) yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. listrik, dan hambatan listrik. 

Hukum oBunyi hukum Ohm ialah:
“Besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah konduktor berbanding lurus dengan tegangan yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya”.
Berdasarkan bunyi hukum Ohm tersebut, maka rumus yang di dapat ialah:
V = I x R

Daya Listrik Menurut Konsep Usaha
Beda lagi dengan konsep usaha, berdasarkan konsep usaha yang dimaksud dengan daya listrik adalah besarnya usaha untuk memindahkan muatan listrik persatuan waktu. Atau secara singkat pengertiannya yaitu jumlah energi listrik yang digunakan setiap detik. Sebetulnya sama saja, hanya jika menurut konsep usaha jumlah energi yang digunakannya dihitung perdetik. Atas dasar pengertian tersebut, maka rumus yang didapat ialah:

P = 
Keterangan:
P = Daya pada Listrik (Watt)
E = Energi Listrik (Joule)
T = Waktu (Sekon)
Watt =
satuan turunan dari watt yang umum dijumpai yaitu:
1 miliWatt = 0,001 Watt
1 kiloWatt = 1.000 Watt
1 MegaWatt = 1.000.000 Watt

Rumus Umum yang Paling Sering digunakan
Rumus umum yang biasa digunakan dalam rangkaian listrik ialah:
P = V x I atau P = R  atau P =
Keterangan:
P = Daya pada Listrik (Watt)
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Arus Listrik (Ampere)
R = Hambatan (ohm)

Contoh Kasus-kasus Perhitungan Listrik
1. Sebuah Lampu neon memerlukan tegangan 100 V dan dibutuhkan Arus Listrik sebesar 1 Ampere untuk mengaktifkannya. Hitunglah berapa daya listrik yang dia gunakan!
Jawaban:
Diketahui: V = 100 V , I = 1 Ampere
Ditanyakan: P = ?
P = V x I
P = 100 V x 1 A (satuannya harus ditulis)
P = 100 Watt (satuannya harus ditulis)

2. Sebuah HP yang dicharger menyerap listrik sebesar 5 Watt. Tegangan yang HP tersebut perlukan adalah 25 Volt. Berapakah jumlah Arus listrik yang diperlukan?
Jawaban:
Diketahui: P = 3 Watt , V = 25 Volt
Ditanyakan: I = ?
P = V x 
I = 5 Ampere (satuannya harus ditulis)

Secara singkat pengertian daya listrik yaitu tingkat pemakaian listrik dalam suatu rangkaian listrik. Semakin besar watt yang ada dalam suatu beban, maka semakin tinggi dia menyerap listrik tersebut.

AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts