Awas! Bahaya Daya Listrik Pada Bayi

Awas! Bahaya Daya Listrik Pada Bayi

Ketika seorang bayi menyentuh daya listrik, dengan menggunakan tangan, kaki, atau mulut, ataupun bagian tubuh lainnya. Arus listrik akan mengalir ditubuhnya, dan akan menyebabkan bayi menjadi kesetrum. 

Akibat yang akan terjadi bergantung pada seberapa besar listrik yang menyengat bayi tersebut dan berapa lama listrik itu menyengat bayi. Sengatan listrik yang besar dengan waktu yang lama akan menyebabkan luka bakar yang serius pada bayi.

Sengatan listrik yang kecil tidak akan menyebabkan luka yang serius. Namun daya listrik yang cukup kuat dan masuk ke tubuh bayi akan dapat merusak jaringan tubuhnya. 

Apabila bayi Anda tersengat listrik, dia akan mengalami luka bakar, nyeri, kebas, kontraksi otot, sakit kepala, lemah, atau masalah pada pendengaran. 

Sengantan listrik yang cukup besar dapat menyebabkan bayi tidak sadar, berhenti bernafas, kerusakan pada otak dan organ lain.

Upaya Yang Dilakukan Saat Bayi Tersengat Listrik
CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) merupakan langkah yang dapat Anda lakukan sebagai upaya penyelamatan pada bayi Anda yang tidak sadarkan diri atau tidak bernafas. Langkah ini menggunakan tekanan pada dada dan menyelamatkan nafas agar darah yang mengandung oksigen mengalir kembali menuju otak dan organ vital yang lainnya. 

Sehingga sirkulasi darah yang mengandung oksigen terjaga dan membantu mencegah terjadinya kerusakan otak. Beberapa langkah CPR ini diantaranya:

1. Periksa Kondisi Bayi
Apakah bayi sadar? Pastikanlah kondisi bayi dengan benar. Jentikkan kakinya atau tepuk pelan pada bagian pundaknya dan panggil namanya. Bila tidak ada respon, mintalah bantuan atau segera hubungi rumah sakit. Dengan sigap namun tetap lebut, tempatlah bayi di permukaan yang rata. Pastikan bahwa bayi Anda tidak mengalami pendarahan yang berat. Bila terjadi pendarahan, segeralah hentikan pendarahan.

2. Buka Jalan Udara
Atur posisi kepala bayi, miringkanlah dengan satu tangan dan angkat dagunya menggunakan tangan yang lain. Periksalah nafas tidak lebih dari 10 detik. Tempatkanlah kepala Anda dekat mulut bayi untuk mengecek nafasnya. Bila terasa ada hembusan, maka tandanya bayi Anda masih bernafas.

3. Berikan Nafas Buatan
Bila nafas bayi tidak terasa, berikan dua nafas kecil pada bayi dengan masing-masing berlangsung satu detik. Tutup hidung bayi, kemudian tiup mulut bayi secara perlahan ke paru-parunya hingga Anda melihat dadanya naik. Berilah jeda antara nafas pertama dan ke dua agar udara bisa mengalir keluar.

4. Lakukan 30 Tekanan Pada Dada
Tempatkan dua atau tiga jari tengah di dada bayi, tepat di antara putingnya. Tekan dada sekitar 1,5 inci. Lakukan dorongan tepat ke bawah, tekan halus dan jangan menghentak. Lakukanlah hingga 30 tekanan dada dengan rentang 100 kali per menit.

5. Ulangi Tekanan Dan Nafas
Apabila respon bayi masih belum kelihatan, ulangi kembali tekanan dan pemberian dua nafas. Terus lakukan hal itu hingga bantuan datang.

Penyebab Sengatan Arus Listrik
Penyebab adanya sengatan arus listrik pada bayi biasanya karena bayi menggigit atau mengunyah kabel listrik yang mengalirkan daya listrik. Selain itu, karena bisa juga karena dia memasukkan benda logam ke dalam colokan yang tersambung dengan listrik sehingga listrik tersebut akan mengalir kepada tubuh bayi dan menyebabkan bayi tersengat listrik. Kemudian, bisa juga karena Anda teledor sehingga bayi Anda tidak terawasi sehingga dia memainkan kabel listrik.

Pencegahan Dari Sengatan listrik
Untuk menghindari sengatan listrik, ada beberapa hal kecil namun penting yang harus Anda lakukan. Diantaranya yaitu, tutuplah colokan yang telah selesai digunakan. Jauhkan bayi dari benda-benda yang mengandung listrik. Bereskan kabel yang berserakan, cabut colokan yang tidak lagi Anda gunakan. Demikianlah pembahasan mengenai listrik yang berbahaya bagi bayi. Semoga tulisan tentang daya listrik ini dapat bermanfaat.

AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts